Nah, berikut beberapa bagian yang saya suka. Biar beberapa cerita tetap hanya bisa dibaca di buku saja :). Terimakasih pada penulis, penerjemah, penerbit dan semua yang ikut andil hingga buku ini berada dalam genggaman saya.
***
Bila hidup sedang susah, kita butuh semacam batu karang untuk berpegangan. Sejenis pegangan sudah kita miliki di dalam diri. Namun kadang kita butuh bantuan untuk melihatnya.
*
Yang terbaik tentang titik terendah adalah bagian kerasnya. Kita menemukan bagian diri kita yang kecil dan kuat. bagian kecil yang tidak bisa dipecah lagi. Pada titik terendah kita menemukan landasan kuat untuk pondasi kita. Dan kita bisa membangun diri kita yang baru.
*
Jangan iri terhadap hal-hal yang tidak benar-benar kita inginkan.
Jangan iyakan berbagai hal yang ingin kita tolak dengan rasa percaya diri.
Jangan takut ketinggalan pesta yang mungkin membuatmu segera ingin pulang.
*
Bertautan : Kita semua saling memengaruhi. Kita semua terhubungkan dengan begitu bayak cara secara tidak kasat mata. Yang mungkin menjelaskan mengapa rute paling sederhana dan tercepat menuju kebahagiaan tampaknya adalah membuat orang lain senang. Alasan untuk tanpa pamrih adalah pementingan diri sendiri. Tiada yang membuat kita merasa lebih baik ketimbang tidak memikirkan diri kita sendiri.
*
Jadilah serigala : Menangis dapat melepaskan hormon stres. Memaki dapat meningkatkan toleransi rasa sakit. Meradang dapat memotivasi kita bertindak.
Rasakan saja apa yang terasa.
Diam dan tersenyum bukan satu-satunya cara menanggapi rasa sakit.
Kadang ada gunanya melolong-lolong (bak serigala).
*
Hangat : Tak usah repot menjadi orang yang terlihat cool. Jangan pedulikan apa kata orang-orang yang cool. Hidup ini warm. Kita pun bakal cool bila sudah mati nanti, Dekatilah orang-orang yang hangat. Dekatilah kehidupan.
***
The other masterpiece of Matt Haig :
Reasons to Stay Alive
The Midnight Library
etc.

Comments
Post a Comment