Sebagai seorang perempuan yang dalam hidup melihat banyak sekali perempuan-perempuan maju, berpikir kritis dan cerdas rasanya ikut bangga. 3 perempuan dalam gambar adalah representasi itu.
Menyaksikan obrolan antara Pak Gita, Tanah, Gita dan Denica mungkin adalah salah satu 2 jam terbaik dalam hari hari saya setahun terakhir. I like the roundtable concept, dimana semua orang bisa leluasa bertolak pandang dan memperhatikan mimik seluruh lawan bicara; pun dalam diskusi ini obrolan mengalir organik dan tidak saling menggurui.
Belakangan saya mulai tertarik dengan konsep sustainability dalam fashion sehari-hari. Berakar dari keresahan, saya ini orangnya sentimentil dengan barang. Suka ga tega buang/sumbang barang, utamanya pakaian. Berujung jadi punya 1 ruangan penuh dengan pakaian-pakaian lama, padahal bukan tipe orang yang beli baju baru sebulan sekali.. Pakaian yg saya gunakan akhirnya toh itu itu saja. Ada salah satunya, baju pink bunga2 yang usianya hampir 8 tahun, dan sudah berkali-kali muncul di feeds media sosial saya hahaha. Tadinya saya minder karenanya. Dan jadi senang sekaliii karena konsep sustainable fashion ini ternyata menjadi 'judul' dari gaya hidup saya selama ini! Saat ini saya sedang senang melihat design dari brand Sukkha Citta dan Sejauh Mata Memandang which I couldnt afford yet sih hahaha but I do saving to have 1 of their collection.
Ada beberapa state of mind dari obrolan keempat tokoh yang saya treasure dearly, yang barangkali bisa jadi pegangan hidup untuk lebih sustain kedepannya. Seluruhnya saya rangkum disini, agar bisa ditelusur kembali nanti.
Tidak ada yang salah dari kita mengambil. Yang salah adalah ketika kita mengambil lebih dari yang alam bisa kembalikan -Denica
Ketika kita pelan-pelan menyadari bahwa kita itu bagian dari ekosistem, bukan kita diatas atau kita bisa mengontrol alam, tapi kita bagian dari (ekosistem) situ, menurut saya itu adalah awal yang pertama ketika kita menyadari tanggungjawab kita - Denica
Bahwa kebanyakan orang diluar sana tidak pernah merasa cukup. Kehausannya itu nyata. - Gita Wirjawan
Tapi selalu ada kelas diatas-kelas kita saat ini-, its human nature - Tanah
1 baju 200 kali pakai daripada 200 baju sekali pakai. How liberating is it - Gita
Saya meninggalkan apa yang saya ketahui 7 tahun lalu untuk Sukkha Citta, dunia yang menurut saya abstrak. Yang mendorong saya memulai semua itu adalah, saya ingin apa yang saya kerjakan meninggalkan sebuah legacy (warisan) - Denica
Di usia segini saya bisa belajar hal baru dan ketika menguasai itu saya jadi dapet banyak temen baru - Gita
Ternyata ketika confidence level kita naik, kita jadi tidak membatasi jejaring kita. Karena kita jadi lebih nyaman untuk membuka diri dengan banyak orang - Gita
Star words :
Sustainability
Encouraged
Traceability
Legacy
Planetary boundaries
To read :
Chicken Soup for The Soul
Watch it too!
https://www.youtube.com/watch?v=oTAtaRgu4AE&t=1351s
P.
Comments
Post a Comment